• T
    H
    U
    R
    S
    D
    A
    Y
    8
    M
    A
    Y
    2
    0
    2
    5
    3
    4
    5
    6
    7
    8
    9
    10
    11
    12
    1
    2
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    Selamat datang di blog ane, kalau sudah masuk sini wajib komen, kalau gak komen ane doain matanya bisulan ckckckckckkc
    Loading

    Monday, 22 August 2011

    Home » » Kisah Hidup Robert Tappan Morris

    Kisah Hidup Robert Tappan Morris


    Robert Tappan Morris, (lahir November 8, 1965), adalah seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology, di departemen Institut Teknik Elektro dan Ilmu Komputer.

    Pada November 1988, sebuah program jahat menyebar ke sekitar 6.000 mesin komputer berbasis Unix. Komputer yang jadi korban menjadi sangat lambat dan tidak bisa digunakan. Kerugiannya ditaksir mencapai jutaan dolar.

    Kejadian itu kemudian dikenang sebagai The Great Worm, istilah yang diadopsi langsung dari istilah dalam karya-karya mitologi J.R.R. Tolkien (Lord of The Rings; The Hobbit; dan seterusnya.). Dalam kisah Tolkien, Great Worm mengacu pada dua naga yang menimbulkan kekacauan dan membangkitkan rasa takut di suatu wilayah di Middle Earth. The Great Worm of 1988 memiliki dampak besar pada ranah cyber. Bukan hanya sebagai worm yang awal menyebar di dunia, tapi juga karena membelalakkan mata dunia – terutama masyarakat non-TI pada sebuah bentuk “ancaman jahat” baru.
    Di balik worm itu adalah seorang brilian bernama Robert Tappan Morris. Ketika itu Morris masih bersekolah di Cornell University, alhasil worm itu pun dinamai sesuai nama belakangnya: Morris Worm.Kengerian yang ditimbulkan akibat Morris Worm diperburuk dengan tindakan yang oleh banyak kalangan dinilai berlebihan terhadap Robert Morris. RTM, demikian ia kadang disebut, menjadi orang pertama yang dihukum dalam Undang-Undang Computer Fraud and Abuse (Penyalahgunaan dan Penipuan dengan Komputer).
    Ia mendapatkan hukuman tiga tahun masa percobaan dan 4.000 jam layanan masyarakat. Selain itu, Morris juga harus membayar denda dan biaya-biaya lain yang totalnya hingga mencapai US$ 10.000.
    Mengapa hukuman terhadap Morris dianggap berlebihan? Hal utamanya adalah bahwa Morris tak pernah bermaksud membuat program itu menyebar dan menimbulkan kerugian.
    Morris konon membuat program itu untuk menyebar dan “mengukur” seberapa besar jaringan internet. Worm itu bekerja dengan memanfaatkan kelemahan pada sistem Unix, termasuk untuk me­nyembunyikan dirinya dan juga melakukan penggandaan diri lewat jaringan.
    Di sisi lain, worm itu memang meng­eksploitasi celah keamanan layaknya berbagai program jahat yang saat ini marak beredar. Kemudian, ia juga disebarkan dari kampus Massachusets Institute of Technology (MIT) untuk menutupi jejak aslinya dari Cornell (tempat Morris).
    Efek paling dahsyat dari Morris Worm adalah kemampuannya menggandakan diri di setiap sistem yang terinfeksi. Akibatnya, ia melakukan infeksi berulang-ulang pada sebuah komputer hingga sang komputer tidak sanggup lagi bekerja de­ngan baik.
    Related Post :)

    0 comments:

    Post a Comment

    Bila tak pegal di tangan
    silahkan tulis sebuah komentar!

     
    Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes

    Selamat Datang Di Hisyam BLOG

    belajar dan berbagi pengetahuan

    Sekilas tentang penulis

    contact

    • My RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Home
    info