• Loading

    Tuesday, 16 August 2011

    Home » » DDoS, Serangan yang Belum Tertangkal

    DDoS, Serangan yang Belum Tertangkal


    Senin 21 Oktober 2002, 20.34 GMT, para administrator13 root server DNS
    tersentak. Sejumlah data yang volumenya 30sampai 40 kali lebih besar
    data normal yang dapat ditanganiserver server tersebut tiba-tiba
    membanjir. Akibatnya,sembilan dari 13 root server tersebut lumpuh.
    Paraadministrator segera mengambil tindakan. Serangan tiba-tibahilang
    dalam waktu sekitar satu jam.



    Karena hanya berlangsung singkat, trafik dunia maya tidaksempat
    terganggu. Para pengguna Internet di seluruh dunia jugatidak sempat
    merasakan akan adanya serangan tersebut. Namun,Gedung Putih dan FBI
    kebakaran jenggot. Mereka segera bergerakuntuk menyelidiki pelaku dan
    latar belakang serangan tersebut.Mengapa negara adidaya tersebut sampai kaget seperti tersambar petir saat 13 root server tersebut dilumpuhkan orang? 



    Jawabannya sederhana. Jika 13 server tersebut lumpuh berarti Internet
    seluruh dunia akan lumpuh karena server-server itu adalah server DNS
    (Domain Name Server) – server yang mengubah kode-kode IP address yang
    rumit menjadi kata-kata dan nama yang membentuk e-mail dan alamat-alamat
    Web. Dunia maya

    mengandalkan 13 server tersebut untuk untuk memberitahu komputer di
    seluruh dunia bagaimana mencapai domain-domain Internet. Jika
    server-server DNS tersebut mati, maka kelumpuhan e-mail dan Web browsing
    di seluruh penjuru Internet akan terjadi, yang berarti matinya dunia
    maya tersebut.



    Wajar saja bila FBI dan Gedung Putih saat ini sedang menyelidiki
    serangan tersebut. Seorang pejabat Gedung Putih menggambarkan serangan
    Selasa tersebut sebagai serangan berskala besar tercanggih yang
    dilancarkan pada komputer-komputer penting dalam sejarah Internet. Asal
    serangan tersebut sampai saat ini belum diketahui. Komunitas hacker
    menjadi tertuduh utama, bukan lagi Al-Qaeda.



    Bagaimana server-server tersebut diserang? Bukankah posisi geografis
    server-server itu tersebar di seluruh dunia dan dirahasiakan tempatnya?



    Server-server itu dilumpuhkan dengan serbuan serangan DDoS (Distributed
    Denial of Service). Ada spekulasi yang mengatakan bahwa serangan itu
    merupakan serangan dari orang iseng yang kalah dalam bermain game
    online. Begitu mudahkan Internet dilumpuhkan ? Seberapa mudah serangan
    itu dilakukan?





    Denial of Service (DoS)



    Varian pertama serangan berupa pengiriman air bah data ke target itu
    adalah DoS (Denial of Service). Dalam serangan ini penyerang hanya
    menggunakan satu komputer untuk menyemburkan data ke korbannya.



    Penjelasan sederhananya seperti ini: Suatu ketika handphone anda
    berbunyi. Sebelum anda sempat menggangkatnya handphone anda telah
    berhenti berbunyi. Tiba-tiba handphone anda berbunyi lagi dan tanpa
    sempat anda mengangkatnya, bunyi itupun segera berhenti. Beberapa kali
    anda biarkan tapi masalah ini tak kunjung selesai. Beberapa kolega anda
    yang hendak menghubungi anda terpaksa tidak bisa melakukannya karena
    handphone anda sibuk terus. Itulah gambaran sederhana serangan DoS di
    dunia non-cyber.



    Di dunia cyber, kasus anda tersebut merupakan serangan salah satu jenis
    DOS (Denial of Service). Yang pasti, sebegitu mudahnya DOS ini
    diterapkan tapi mencegahnya bukanlah suatu hal yang gampang.
    Target-target serangan DOS biasanya adalah server-server ISP, Internet
    Banking, E-commerce, Web perusahaan, dan pemerintah.



    Serangan DoS dapat dilakukan dengan mengirimkan query sebanyak mungkin
    hingga target tidak bisa lagi menanganinya sehingga target lumpuh. Cara
    lain melakukan serangan DoS adalah dengan mengirimkan data rusak atau
    data yang tidak mampu di tangani oleh server target sehingga server
    tersebut menjadi hang (tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan
    perlu di restart ulang).



    DDOS (Distributed Denial of Service)



    Mengirimkan data secara terus menerus dengan menggunakan satu komputer
    tidak begitu efektif karena biasanya sumber daya server yang diserang
    lebih besar dari komputer penyerang. Daya bunuh serangan juga akhirnya
    menjadi lemah.



    Hacker penyerangpun memutar otaknya. Serangan dapat lebih mematikan jika
    tenaga banyak komputer dijadikan satu untuk menciptakan banjir data
    yang lebih besar.



    Komputer-komputer yang diambil alih oleh hacker tersebut disebut zombie.
    Zombie berfungsi sebagai anak buah atau agent penyerang yang siap
    beraksi saat mendapat perintah dari “tuannya.”



    Semakin banyak zombie yang dkuasai seorang penyerang, semakin
    berkuasalah sang hacker tersebut karena besarnya tenaga yang ia genggam.
    Dengan tenaga besar yang dikumpulkan dari komputer-komputer yang
    dikuasai (secara illegal tentunya) tersebut, serangan DDoS hampir tidak
    dapat ditangkal. Karena itulah serangan tipe ini sangat populer di
    kalangan hacker.



    Beberapa situs raksasa seperti Amazon.com, eBay, dan Yahoo pada Februari
    2000 rontok selama beberapa jam karena serbuan ini. Gedung Putih juga
    sempat boyongan karena serangan tipe ini. Gedung Putih terpaksa
    “memindahkan” IP address situsnya karena jengah menerima serangan DDoS
    yang sudah dirancang untuk muncul pada tanggal dan jam tertentu dengan
    memanfaatkan virus tertentu tanpa mampu mencegahnya.



    DDoS adalah tipe serangan dengan konsep sederhana. Namun efeknya bisa memindahkan “istana negara.”



    Menghadapi Serangan DDOS

    Serangan DDoS adalah serangan dengan teori sederhana namun dengan dampak
    yang sangat besar. Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan cara
    paling tepat untuk menghindari serangan ini secara total.

    Meski sampai saat ini belum ada sistem yang kebal terhadap serangan ini,
    ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk memperkecil resiko
    serangan DDoS ini.



    Karena serangan DDoS dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan
    operating system yang anda gunakan, jangan pernah lupa mengupdate patch
    untuk memerbaiki sistem pengoperasian anda. Ingatlah bahwa tidak ada
    satupun sistem operasi di dunia ini yang aman dan 100 persen bebas dari
    kelemahan.




    Gunakan hardware/server yang kuat. Server
    tersebut harus mampu menangani beban yang cukup berat sehingga server
    anda tidak mudah down. Anda bisa mendesain network yang saling membackup
    dan akan lebih bagus jika berada pada beberapa daerah sekaligus.




    Gunakan firewall untuk mengeblok port-port (pintu masuk) yang tidak di
    perlukan di server-server anda Gunakan IDS (Intrusion Detection System)
    untuk mendeteksi penyusup dan melakukan pencegahan yang lebih cerdik.



    Terminologi dan Tools Pada DDoS (uzi)

    Terminologi-terminologi yang umum dalam serangan DDoS antara lain adalah Client – sebuah aplikasi yang

    digunakan untuk memicu serangan dengan mengirimkan perintah ke
    komponen-komponen lain, Daemon – sebuah proses dalam menjalankan agent
    yang bertanggung jawab menerima dan melaksanakan perintah yang
    dikeluarkan client, Master – host yang menjalankan client, Agent – host
    yang menjalankan Daemon, dan Target – korban (berupa host atau jaringan)
    yang dihantam serangan DDoS. Alur serangan DDoS adalah:



    Penyerang (Master) à Client à Daemon à Korban (Target)



    Tools



    Program-program yang dapat digunakan hacker untuk melancarkan serangan
    DDoS semakin mudah didapatkan dari Internet. Karenanya semakin berbahaya
    pula ancaman ini dengan semakin banyaknya orang yang dapat
    melakukannya.



    Beberapa tool paling terkenal yang sering digunakan untuk melancarkan serangan DDoS adalah TFN2K, Trinoo dan Stacheldraht



    TFN2K



    TFN2K (Tribe Flood Network 2000) adalah tool untuk melancarkan serangan DDoS. TFN2K adalah turunan Trojan TFN.



    TFN2K memungkinkan master mengeksploitasi sejumlah agent untuk
    mengkoordinasikan serangan pada satu atau beberapa target yang diincar.
    Saat ini, Unix, Solaris, dan Windows NT adalah platform-platform yang
    rentan terhadap serangan ini.



    TFN2K adalah sistem dengan dua komponen. Yang pertama adalah client yang
    dikomando oleh master dan sebuah proses daemon yang beroperasi pada
    sebuah agent. Master menginstruksikan para agent yang telah
    ditaklukkannya untuk menyerang target yang telah ditentukan. Para agent
    tersebut kemudian merespon dengan membanjirkan serbuan paket data.
    Sejumlah agent, dengan perintah Master, dapat bekerjasama selama
    serangan ini untuk mematahkan akses target. Komunikasi master-to-agent
    telah dienkripsi dan bercampur dengan paket-paket yang diluncurkan. Baik
    komunikasi master-to-agent maupun serangan itu sendiri dapat dikirimkan
    melalui paket-paket TCP, UDP, dan ICMP yang telah diacak. Master juga
    dapat melakukan pemalsuan IP address (spoofing). Hal ini membuat
    penagkalan TFN2K sangat sukar dilakukan.



    Trinoo



    Trinoo (a.k.a. trin00) adalah program slave/master terkenal yang digunakan dalam serangan DDoS. Daemon

    Trinoo awalnya ditemukan pada format binary sejumlah sistem Solaris 2.x,
    yang diidentifikasi dapat dimanfaatkan dengan mengeksploitasi bug
    buffer overrun.



    Jaringan Trinoo dapat berupa ratusan bahkan ribuan sistem di Internet
    yang diambilalih dengan eksploitasi buffer overrun secara remote. Akses
    ke sistem-sistem yang dijadikan agent tersebut didapatkan dengan
    menanamkan program back door sekaligus daemon Trinoo.



    Sebuah jaringan Trinoo yang paling tidak terdiri atas 227 sistem – 114 diantaranya merupakan situs-situs

    Internet – yang pada 17 Agustus 1999 digunakan untuk membanjiri satu sistem yang ada di University of

    Minnessota. Akibatnya, server malang itu ambruk dan koma selama dua
    hari. Saat penanganan terhadap serangan 17 Agustus itu dilakukan, banjir
    besar data juga diketahui sedang menyerang paling tidak 16 sistem lain,
    yang sebagian terdapat di luar AS.



    Stacheldraht



    Stacheldraht (Bahasa Jerman yang artinya adalah kawat berduri) adalah tool lain yang populer untuk melancarkan serangan DDoS.



    Tool ini sangat unik karena ia menggabungkan fitur-fitur yang dimiliki
    oleh Trinoo dan TFN generasi pertama. Tool ini juga mempunyai enkripsi
    komunikasi antara penyerang dan master-master Stacheldraht serta mampu
    melakukan update agent secara otomatis.



    Seperti Trinoo, Stacheldraht terdiri atas program-program master (handler) dan daemon atau bcast

    (agent). Fitur TFN yang dimiliki Stacheldraht adalah gaya-gaya serangan ICMP flood, SYN flood, UDP flood, dan "Smurf.”

    Related Post :)

    0 comments:

    Post a Comment

    Bila tak pegal di tangan
    silahkan tulis sebuah komentar!

     
    Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes

    Selamat Datang Di Hisyam BLOG

    belajar dan berbagi pengetahuan

    Sekilas tentang penulis

    contact

    • My RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Home
    info