• Loading

    Monday, 28 March 2011

    Home » » Kehidupanku Masih Berlanjut

    Kehidupanku Masih Berlanjut

    Pagi ini aku terbangun dari tidurku, seberkas cahaya mentari dan kicauan burung datang manyambut. Aku adalah orang yang sangat manja, panggil saja aku Tria. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Hari – hariku, aku habiskan hanya bermain dengan teman – temanku. Walaupun kadang semua terasa membosankan tapi aku nyaman bersama mereka. Aku jalani kehidupan ini seperti anak – anak lainnya. Hugf... Dingin banget ya pagi ini, padahal aku pengin mandi terus buru – buru kesekolah. Aku juga belum mengerjakan PR yang diberikan oleh guruku, waduuuuh... Harus gimana ya aku??? Yach... beginilah aku, aku emang orang yang pemalas yang nggak bisa ngebedain mana yang harus dan wajib aku lakukan. Semuanya selalu terlunta – lunta nggak ada yang tepat waktu. Kebiasan itu nggak bisa berubah sampai aku beranjak remaja.


    Disinilah semua berawal kehidupanku yang kelam, aku yang pertama hanya ingin mencari sebuah jati diri untuk apa aku hidup, tapi aku malah terjatuh dalam lubang kehidupan ini. Mungkin yang salah bukan niatku, tapi suatu proses dimana aku menempatkan diri yang salah. Aku yang dahulu manis, manja, dan penurut menjadi seorang yang congkak dan egois. Bagiku sebuah aturan hanya suatu pembunuhan karakter yang patut aku tentang. Semua kehidupanku harus sejalan dengan kehendakku. Aku seperti itu mungkin karna aku merasa kalau didunia ini nggak ada lagi seorang penyelamat, semuanya hanya menggonggong seperti anjing. Nggak ada satupun yang mengerti keinginanku sedang apa dan bagaimana aku. Menyalahkan dan terus menyalahkan nggak pernah ngasih solusi!!!! Aku nggak pernah peduli apa kata mereka walaupun aku salah yang penting aku bisa seneng. Kebahagianku selalu menjadi duka bagi orang disekitarku. Tapi aku malah bangga dengan semua itu, karna aku akan diakui dan menjadi suatu perhatian.
    ***
    Perjalananku begitu rumit selalu buat aku jatuh bangun, cobaan selalu datang silih berganti. Walaupun ketika itu aku masih remaja yang belum tau apa – apa, tapi aku menghadapinya dengan senyuman. Karna manurutku dengan terdiam semua akan tertata dengan sendirinya, walaupun sebenarnya dengan kenakalankulah semuanya kulampiaskan. Kenakalanku terus berlanjut nggak pernah tau kapan semua akan berubah. Lingkunganku yang ramah karenaku berubah menjadi tak bermoral, semua teman – temanku ikut dalam gaya kehidupanku. Seperti halnya seorang bos aku diunggulkan dalam setiap pergaulanku, aku selalu dapat sambutan penghormatan dalam setiap ritual air kedamaian atau sering kita sebut pesta miras. Nggak hanya itu saja, aku juga seorang junki atau orang pemakai obat – obatan.
    ***
    Suatu hari ketika aku merasa semua ada dalam kahendakku, aku mendapat suatu cobaan yang sangat hebat. Itulah dimana pertama kali aku harus meneteskan air mata. Rasa pedih ini datang dengan tiba – tiba tanpa permisi, hingga membuatku lemah tak berdaya. Aku malu sekali dengan apa yang aku alami sekarang. Aku nggak tau mesti gimana dan aku harus berbuat apa, ”aku pengin mati...!!!” teriakku. Semua orang nggak ada satupun yang mau menyelamatkanku, mereka hanya melihatku menghadapi cobaan ini. Aku terdiam diri dalam kamar hingga malam tiba. Ketika itu aku keluar rumah tanpa tujuan harus kemana aku. Ough... rasa malu ini tak dapat aku hilangkan. Waktu itu aku bertemu dengan temanku, panggil saja dia Winar. Diapun menyapaku ” Hey... Ya, mau kemana??? ” tanya Winar, ” Nggak tau Win mau kemana ” jawabku. Langkahku terhenti disitu, dan akupun mulai berbincang – bincang dengannya. Tak lama kemudian aku menyuruh dia mengantarku, walaupun aku nggak tau harus kemana. Dia orangnya emang penurut, apa lagi kalau denganku. Setelah berputar – putar aku menyuruh Winar untuk berhenti disebuah apotek. Disitu aku beli sebuah obat, bisa dibilang itu suatu obat keras yang harus diminum sesuai aturan. Setelah pulang... Winar enggak mau meninggalkanku, dia memaksa ingin bersamaku terus. Mungkin dia tau maksud aku apa, tapi karna paksaanku dia akhirnya pulang juga kerumahnya. Dibelakang rumah yang gelap aku duduk sendiri, dan dalam benakku berkata..... ” Jika ini adalah suatu akhir berarti aku kalah... Dan jika aku masih diberi kesempatan, aku akan meyakini kalau ada yang terbaik buat aku nanti ”. Akupun mulai meminum semua obat – obatan itu, ragaku yang tadi sudah lemah menjadi kesakitan yang sangat luar biasa. Aku nggak kuat menahan ini semua, akupun menangis merintih kesakitan. Tidak lama berselang keponakanku datang karena mendengar rintihanku, dia yang nggak tau apa – apa ketakutan melihatku. Dia bingung mesti berbuat apa. Dia berusaha menanyaiku, dia kira aku hanya bercanda. Keponakanku memanggil orang tuaku, dia baru tau kalau aku sedang OD (Over Dosis). Kedua orang tuaku, keponakanku, dan pamanku membawaku kedalam mobil dan dibawanya aku kerumah sakit. Dalam perjalanan dimobil itu aku terus dipeluk ibu, dan dia selalu bilang ” Istighfar nak... Istighfar... ”. Aku mendengar suara apa yang dikatakan ibuku, akupun juga bilang ” Maafin Tria ya bu ” walaupun hanya didalam hati.
    ***
    Ketika aku sadar.... Aku sudah berada dalam sebuah kamar yang bertembok putih, dan kedua orang tuaku, keponakanku, dan pamanku sudah ada disampingku. Mereka tidak bertanya apapun padaku tentang apa yang tadi sudah terjadi, malahan mereka berusaha menghiburku agar aku bisa tersenyum. Seperti tidak terjadi apa – apa denganku, akupun larut dalam kegembiraan itu. Aku bagai lahir kembali.
    ***
    Hugf... Beginilah kehidupanku dulu yang pernah aku alami, aku tak pernah sekalipun merasa menyesal dengan apa yang sudah aku perbuat dulu. Menurutku jika Tria nggak seperti itu, maka nggak ada Tria yang seperti saat ini. Kehidupan ini seperti sebuah rokok, kita bisa menikmatinya karena ada api. Setelah sekian lama masa kelamku berlalu, aku ingin kehidupanku saat ini menjadi lebih baik. Aku baru mengerti, kalau sesungguhnya semua tindakan atau perbuatan ada batasnya. Semua yang terjadi harus diawali dengan sebuah pikiran, biar sebelumnya kita tau itu benar atau salah. Karna kehidupan ini hanya untuk berpikir, sebagai tanda bahwa kita ada. Saat ini dalam perjalananku hanya ada kata semangat!!! Sebab.... Kehidupanku masih berlanjut.
    Related Post :)

    0 comments:

    Post a Comment

    Bila tak pegal di tangan
    silahkan tulis sebuah komentar!

     
    Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes

    Selamat Datang Di Hisyam BLOG

    belajar dan berbagi pengetahuan

    Sekilas tentang penulis

    contact

    • My RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Home
    info